![Review Film Perempuan Bergaun Merah [2022]](https://tfortibet.org/wp-content/uploads/2023/01/img-3343-1-7593c859cd7ebffafdd0f6d98adee77f_600x400.png)
Notif: Dalam review film Perempuan Bergaun Merah ini mengandung sedikit bocoran yang mungkin sedikit mengganggu. Jadi, bagi kamu yang tidak suka spoiler mending skip dulu, ya.
Di awal bulan November 2022, dunia perfilman tanah air kembali di masuki oleh film berkonsep horor. Tepatnya 3 November 2022, hadir film horor terbaru yang mampu meramaikan bioskop Indonesia, yakni Perempuan Bergaun Merah.
Film yang di garap oleh William Chandra tersebut ikut menggandeng Timo Tjahjanto, rumah produksi film spesial horor, menjadi salah satu produser.
Sinopsis dan Review Film Perempuan Bergaun Merah
Film ini menceritakan tentang wanita bernama Dinda [tatjana Saphira], mahasiswi yang mempunyai seorang sahabat bernama Kara [Stella Cornelia]. Suatu ketika, sepasang sahabat ini datang ke pesta yang juga di datangi oleh beberapa temannya.
Akan tetapi, Kara mendadak hilang dengan misterius ketika pesta sedang berlangsung. Kejadian hilangnya Kara ini tidak pelak membuat Dinda merasa bingung dan sedih.
Kemudian dia mendapat bantuan dari temannya bernama Putra [Refal Hady], seorang yang sangat dekat dengan Kara agar bisa mencari tahu di mana Kara pergi dan juga misteri ini. Setelah sahabat terbaiknya hilang, kehidupan sehari-hari Dinda langsung berubah 180 derajat.
Salah satunya ialah dia menjadi kerap mendapat gangguan dari roh jahat dengan wujud wanita bergaun merah. Hantu wanita tersebut memang begitu mengganggu kehidupan Dinda.
Selain itu, roh tersebut juga mengincar nyawa seluruh orang yang datang ke dalam pesta tadi. Roh wanita bergaun merah itu selalu mengejar beberapa rekan Dinda sampai hampir mencabut nyawanya.
Di tengah gempuran teror, Dinda pun berusaha untuk menguak teror wanita bergaun merah yang selalu mengancam jiwa. Di review film Perempuan Bergaun Merah ini, Dinda juga harus berhadapan dengan beberapa orang yang menyembunyikan kebenaran di balik kasus menghilangnya Kara.
Film Horor Jenius
Melalui sinopsisnya saja, film ini terkesan seperti tontonan yang memiliki konsep hantu dari korban kekerasan yang selalu ingin balas dendam kepada orang-orang. Bahkan seringkali kita menemukan konsep seperti ini di perfilman horor luar negeri.
Apalagi, Perempuan Bergaun Merah sebetulnya punya konsep yang tidak semurah itu. Hanti wanita dengan gaun merah yang di munculkan di sini pun di angkat pula lewat hantu khas Cina bernama Nu Gu.
Tapi, agar bisa memahami teror yang sesungguhnya melalui sang hantu bergaun merah tidak semudah itu. Perlu diskusi yang cukup mendalam atau bertanya secara langsung kepada orang-orang yang terlibat di review film Perempuan Bergaun Merah ini agar dapat paham masalah yang sebenarnya.
Bahkan, ketika sesi wawancara setelah film tersebut selesai di screening, sang sutradara [William Chandra] mengungkapkan kalau perlu dua kali melinat film ini supaya bisa mengerti jalan ceritanya.
Mungkin William memang sengaja bikin kebenaran ancaman hantu di film ini tidak tekuak dengan jelas kepada para penonton lalu terkesan menjadi sebuah misteri sampai ending cerita.
Hal tersebut mungkin di lakukan William supaya penonton selalu bertanya-tanya sehingga terus membahasnya di sosial media. Intinya adalah, plot hole mengenai ancaman hantu bergaun merah mungkin menjadi taktik promosi supaya filmnya itu jadi perbincangan hangat serta membuat orang ingin menontonnya dua kali.
Oleh sebab itu, pengemasan review film Perempuan Bergaun Merah ini terbilang jenius, pasalnya membuat para penonton secara tidak langsung turut mempromosikan film tersebut.
Tapi, menurut kami hal itu sebetulnya membuat filmnya seakan malas untuk bercerita dengan lebih rinci sehingga di ending akan menimbulkan beragam pertanyaan. Alhasil, penonton yang masih awam tidak begitu merasakan kepuasan selepas menonton film, tapi justru di buat bingung dengan alur cerita.
Kultur Tionghoa yang Sangat Melekat
Salah satu yang membuat film ini terasa cukup berbeda dengan mayoritas film horor tanah air ialah tentang budaya atau kulturnya. Mayoritas tontonan horor Indonesia umumnya mengambil cerita rakyat yang selalu berkembang di daerah Jawa dan begitu melekat dengan kehidupan masyarakat.
Di sisi lain, William Chandra mengambil legenda yang melekat dengan warga Tionghoa. Hal tersebut bisa menjadi kelebihan dan juga nilai plus dari review film Perempuan Bergaun Merah ini.
Terlebih lagi, cerita rakyat yang di angkat di sini adalah sesuatu yang tidak banyak orang mengetahuinya. Hantu bernama Nu Gui yang diambil jadi cerita masyarakat yang membuat penonton semakin penasaran. Melansir China Beast & Legend, Hong Yi Nu Gui atau Nu Gui merupakan hantu mitologi yang dipenuhi rasa dendam.
Hantu tersebut di ceritakan sebagai wanita yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, karena dia mengalami ketidakadilan dan penyiksaan selama hidupnya. Ada sejumlah versi tentang hantu yang satu ini, ada orang yang bilang dia menggunakan gaun merah dan juga putih.
Tapi di lihat dari namanya, Hong Yi kalau di terjemahkan mempunyai arti baju merah. Melalui kisah yang beredar, kalau perempuan tersebut bunuh diri dengan memakai baju berwarna merah, maka kemungkinan besar dia akan menjadi sosok Nu Gui.
Di sejarah orang Tiongkok, warna merah merupakan lambang kemuliaan, keadilan, dan kebahagiaan. Saat para roh yang masuk ke alam bayangan saat itu menggunakan bajuu berwarna merah, mereka justru sering di salahartikan menjadi roh yang hidup.
Kengerian yang Dibuat Secara Optimal
Terlepas alur cerita dan permasalahan yang di nilai akan membuat bingung, namun Perempuan Bergaun Merah tetap mampu menawarkan kengerian di sepanjang film. Sisi horor di sini betul-betul terasa optimal.
Sebenarnya hal ini tidak terlalu mengherankan, karena Timo tjahjanto dan William Chandra memang sangat berpengalaman untuk membuat tontonan dengan konsep horor.
Semua macam elemen kengerian di sini betul-betul di tampilkan dan sukses di eksekusi dengan lebih maksimal. Mulai dari hantu mengerikan, kemudian jumpscare dengan porsi yang tidak terlalu banyak, sampai elemen gore yang di penuhi darah. Bahkan di salah satu scene, elemen gore terasa begitu brutal sehingga tidak cocok dengan rating “PG-13”.
Untuk kamu yang mengedepankan scene yang dipenuhi kengerian daripada alur cerita yang sudah di susun rapi saat menonton film horor, film ini cocok sekali untuk kamu. Pasalnya, kengerian yang di tampilkan di dalamnya memang terasa optimal.
Akting Beberapa Karakter yang Terlihat Solid
Walau sebelumnya bermain pada duologi Ghost Writer, namun review film Perempuan Bergaun Merah jadi tontonan horor murni perdana yang di bintangi oleh tatjana Saphira. Dia sukses menawarkan penampilan solid sebagai wanita yang terus menerima ancaman secara bertubi-tubi dari hantu. Penampilannya dalam scene klimaks jelang akhir film juga boleh di bilang sukses mencuri animo saking totalitasnya.
Selain tatjana, penampilan yang tidak kalah bagus juga di tunjukkan oleh ibu Kara yang di perankan oleh Dayu Wijanto. Perannya di film satu ini memang terbilang sedikit, namun dia sanggup tampil dengan menonjol serta ikut menebarkan kengerian pada para penonton. Selebihnya, sejumlah pemeran di sini juga mampu menunjukkan penampilan terbaiknya, walau tidak sekuat Tatjana serta Dayu.
Terlepas pertanyaan yang memenuhi semua plotnya, film Perempuan Bergaun Merah masih mampu mengeksekusi sisi horornya dengan optimal. Sehingga bisa membuat para penonton merasakan kengerian yang lumayan hebat.
Comments